PENGGUNAAN FASHION THRIFT SEBAGAI KONSEP DIRI REMAJA DI KOTA PALEMBANG
Abstract
Fenomena penggunaan fashion thrift pada kalangan remaja di Kota Palembang saat ini sedang populer. Dengan adanya acara-acara besar fashion thrift, membuat remaja beralih menggunakan fashion thrift sebagai gaya berpakaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan dan konsep diri yang terbentuk pada remaja pengguna fashion thrift di Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, melibatkan empat orang remaja pengguna fashion thrift sebagai sumber data dan informasi penulisan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data temuan penelitian, penulis menggunakan teori interaksi simbolik George Harbert Mead yaitu pikiran, diri, masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemaknaan remaja terhadap fashion thrift bukan hanya sekedar pakaian bekas biasa, melainkan fashion untuk meningkatkan value diri bagi penggunanya. Selain itu, konsep diri yang terbentuk pada diri remaja adalah keinginan untuk tampil fashionable, meningkatkan eksistensi diri di lingkungan sosialnya dan adanya kepuasan tersendiri bagi remaja ketika menggunakan fashion thrift. Proses terbentuknya konsep diri pada remaja ini didukung oleh pandangan positif dari orang terdekat mereka seperti orang tua, kerabat, dan teman-temannya.