Komunikasi Budaya Pendamping di Kalangan Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Masyarakat Kota Palembang

  • Widya Susanti Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya
  • Andries Lionardo Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya
Keywords: Kelompok Bungkam, Perempuan, KDRT, Co-Cultural

Abstract

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga hingga saat ini masih terjadi di dalam masyarakat dengan berbagai macam bentuk kekerasan namun KDRT yang sering terjadi di masyarakat, kecendrungan perempuan yang menjadi korbannya hal ini dikarenakan adanya kesenjangan gender yang terjadi antara laki-laki yang menjadi kelompok dominan dan perempuan menjadi kelompok subordinat. Perbedaan gender ini berdampak pula pada kekuasaan laki-laki atas perempuan, sehingga kasus KDRT yang merupakan kasus dalam ranah keluarga masih di anggap tabuh di dalam masyarakat. Tidak bisa dipungkiri masyarakat masih sangat kental menganut budaya patriaki hingga membuat adanya penekanan laki-laki kepada perempuan yang membuat perempuan memilih bungkam dalam KDRT yang dirasakannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan teori co-cultural menurut Mark Orbe dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengumpulkan data dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasilnya menunjukan pada penelitian ini adanya kebungkaman kelompok pada perempuan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang terjadi karena adanya batasan- batasan yang diciptakan oleh laki-laki kepada perempuan.

Published
2021-07-30